Buku Surabaya Tempo Dulu

Buku Surabaya Tempo Dulu

Walaupun berbeda, kawasan Cihampelas tetap menjadi tempat populer pada masanya

Villa Isola adalah salah satu bangunan berarsitektur art deco yang tetap dipertahankan di Bandung

Itulah beberapa perubahan yang telah dialami Bandung dari masa ke masa. Menurut kamu, kawasan kota tua mana yang terbaik untuk dijadikan tempat wisata di Bandung? Tulis di kolom komentar ya!

Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Senibudayabetawi.com – Maraknya gempuran buah-buahan impor tak bisa kita hindari. Ironisnya, hal ini sampai membuat kita tak pernah tahu kekayaan buah-buahan lokal orang Betawi tempo dulu. Terlebih keberadaannya yang mulai langka dan namanya yang kurang populer.

Padahal, jauh sebelumnya buah-buahan lokal sangat lekat dengan masyarakat Betawi. Tempo dulu, mereka biasanya memiliki pekarangan yang luas di sekitar rumah dan ditanami mulai dari sayuran, buah-buahan, tanaman obat hingga rempah-rempah.

Dalam Ekologi Pekarangan di Perkampungan Budaya Betawi Srengseng Sawah Jakarta Selatan bahkan disebutkan bahwa buah-buahan menjadi salah satu tanaman favorit masyarakat Betawi. Selain berkebun di pekarangan, mereka juga memelihara ternak atau ikan yang dapat memberikan makna dan manfaat bagi si pemiliknya. Nah, berikut ini beberapa jenis buah-buahan khas Betawi tempo dulu.

Jangan berpikiran bahwa ini merupakan nama daerah di Jakarta Pusat. Buah menteng alias kepundung tak hanya ada di Bwtawi, tapi juga di Sumatera, Kalimantan, hingga Malaysia. Tampilan visualnya sekilas seperti duku, bedanya buah ini lebih mengkilap dan mempunyai rasa asam manis.

Bagian tangkai buah menteng lebih panjang daripada duku. Buah menteng tumbuh bergerombol pada setiap tangkai pohon. Jika dulu buah menteng kerap ditanam di pekarangan, tapi lambat laun mulai dilupakan karena tak memiliki nilai ekonomi.

Secara sekilas, jambu bol mirip dengan jambu air, bedanya lebih besar, dengan daging buah lebih padat. Jika telah matang, warnanya hampir sama, pink kemerahan.

Di tengah cuaca panas seperti ini, buah bol menjadi salah satu buah favorit karena sangat segar. Pohon jambu bol biasa berbunga buah sekitar Mei sampai Juni dengan masa panen pada Agustus hingga September.

Penampilannya lonjong dan berwarna ungu gelap ketika telah matang. Namun, saat belum matang, warna buah jamblang berwarna kehijauan. Selanjutnya, waena hijaunya akan memudar menjadi merah muda dan berubah menjadi keunguan.

Termasuk dal jenis jambu-jambuan, buah ini kerap kali disebut duwet dan jambu keling. Rasanya segar berair, asam dan sepat. Namun, daging buahnya agak berserat dan bijinya agak besar. Seperti halnya buah naga, buah ini menyisakan warna ungu di dalam lidah dan mulut.

Bentuk buah buni sekilas mirip dengan cranberry. Namun, mereka tumbuh bergerombol dalam satu tangkai. Warna kekuningan identik dengan buah buni muda, sedangkan buah buni yang matang cenderung berwarna merah kehitaman.

Air dalam buah ini sangat melimpah. Menariknya, pigmen alami buah ini sangat cocok untuk digunakan sebagai pewarna alami. Selain dimakan langsung, buah ini direkomendasikan untuk rujak dan selai.

Bentuknya yang sedikit pipih dengan kulit keemasan membuat buah kecapi istimewa. Buah khas Betawi ini termasuk sangat langka. Banyak orang menyebutnya dengan buah ketuat dan sentul.

Uniknya, bagian daging buah luar berwarna merah sedangkan bagian dalam berwarna putih. Teksturnya sangat lembut dan meninggalkan cita rasa asam manis menyegarkan.

Buah kecapi bukan buah musiman. Namun, masa panen buah ini biasa terjadi bulan September sampai Desember.

Siapa yang sekarang sering ke Jalan Asia Afrika untuk sekadar mendapatkan foto kece?

Gedung Sate yang sekarang terlihat lebih indah dan keren, ya?

Bandung dulu tidaklah semaju sekarang. Meski padat, ini sisi positif yang harus disyukuri

Lukisan foto karya Kozaburo Tamamura yang berusia lebih dari 1 abad, menggambarkan keindahan Jepang

Lukisan foto karya Kozaburo Tamamura yang berusia lebih dari 1 abad, menggambarkan keindahan Jepang

Sebuah koleksi dari foto lukisan tangan berusia lebih dari 100 tahun menarik perhatian masyarakat Jepang baru –baru ini, dengan keindahan dan originalitasnya. Foto lukisan tangan yang diambil oleh fotografer terkenal, Kozaburo Tamamura pada awal abad ke-20 adalah gambar pertama yang digunakan untuk mempromosikan Jepang kepada dunia.

Beberapa foto menampilkan nuansa keindahan dari kehidupan sehari-hari. Tamamura adalah seorang fotografer pada masa periode Meiji (1868 – 1912) ditugaskan oleh salah satu penerbit dari Amerika Serikat untuk membuat foto-foto tersebut. Pemandangan dan nuansa yang dipilih untuk menarik orang asing ratusan tahun lalu masih memiliki pesona magis yang sama hari ini.

Foto – foto yang usia lebih dari 100 tahun namun budaya unik, sejarah dan keindahan alami Jepang masih menjadikan daya tarik wisatawan asing untuk datang. Meski kemajuan teknologi foto yang ada di abad 21, namun tetap sulit bersaing dalam hal sentuhan personal dari foto lukisan tangan.

Berikut foto – foto karya dari Kozaburo Tamamura:

Silih berganti nama pemimpin membuat Bandung menjadi lebih baik hingga seperti sekarang. Salah satu yang paling terasa adalah perubahan dalam perencanaan wilayah kotanya.

Yuk, kita bernostalgia sedikit melihat pemandangan Bandung tempo dulu dan sekarang!

Tidak semuanya diubah total, ada beberapa titik yang dipertahankan. Salah satunya Jalan Braga ini

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Baca Juga: 10 Tempat Makan Keluarga di Bandung yang Bikin Kumpul Jadi Seru

Dari sebuah desa, kini kawasan Dago telah bertransformasi menjadi pusat hiburan Bandung

Sebelum menjadi kawasan kota kekinian, Antapani dulunya hanya sebuah daerah persawahan

Dulu sih tidak ada sama sekali kemacetan kota. Kalau sekarang bagaimana nih, Guys?