Urutan planet terbesar hingga planet terkecil
Apakah kamu mengira Bumi tempat kita tinggal adalah planet terbesar? Teng, kamu keliru, nih. Faktanya, tata surya kita punya planet Jupiter yang 11 kali lebih besar dari Bumi. Kebayang sebesar apa ukurannya?
Nah, ada yang paling besar, tentu ada yang paling kecil, dong. Nah, planet terkecil ini jatuh pada Merkurius yang hanya berukuran sepertiga Bumi. Lantas, bagaimana urutan seluruh planet di Galaksi Bima Sakti?
Posisi pertama dari urutan planet terbesar hingga planet terkecil diduduki oleh Jupiter. Menurut NASA, ukuran planet kelima terjauh dari matahari ini dua kali lebih besar dari gabungan semua planet lain di tata surya kita.
Jupiter diperkirakan memiliki diameter sepanjang 139.822 kilometer. Planet ini pertama kali diamati pada tahun 1831. Nah, yang membuat Jupiter makin unik adalah planet ini memiliki medan magnet sangat kuat dan punya 75 bulan. Bulan yang paling besar di tata surya kita pun milik Jupiter, namanya Ganymede.
Urutan kedua ada planet Saturnus yang dikenal sebagai planet bercincin besar. Planet yang namanya diambil dari dewa pertanian Romawi ini memiliki diameter sekitar 120.500 kilometer dan mengorbit 29,5 tahun hitungan Bumi. Cincin planet Saturnus terbuat dari es dan batu yang peneliti sendiri belum yakin bagaimana proses terbentuknya, melansir Space.
Terlepas dari itu, Saturnus merupakan planet yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium sehingga bobotnya ringan. Peneliti bahkan menjelaskan, jika kamu memasukkan Saturnus ke dalam bak mandi, planet ini akan mengapung karena tingkat kepadatannya lebih rendah dari air.
Uranus merupakan planet ketujuh dari Matahari jika dilihat dari jaraknya. Namun, Uranus menduduki posisi ketiga dalam urutan planet terbesar hingga planet terkecil. Diameternya mencapai 51.120 kilometer dan dinamakan berdasar personifikasi surga dalam mitos kuno. Jumlah bulan planet ini pun banyak, mencapai 27 buah.
Fakta uniknya, Uranus terbuat dari hidrogen sulfida, bahan kimia yang membuat telur busuk jadi bau busuk. Planet ini memiliki posisi miring sehingga membuat wilayahnya bermusim ekstrem selama lebih dari 20 tahun dalam sekali periode. Jangankan bertahan, menginjakkan kaki saja sepertinya tidak bisa.
Baca Juga: 7 Fakta Planet Jupiter yang Dijuluki si Bintang Gagal
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Kenalan dulu dengan planet terbesar keempat dalam tata surya kita yang juga menjadi salah satu planet dengan suhu terdingin. Ukuran diameter Neptunus sekitar 49.530 kilometer dengan suhu minus 210 derajat Celsius.
Planet ini pun terkenal sebagai planet dengan badai super ekstrem. Ada angin supersonik yang kuat. Uniknya, Neptunus menjadi planet pertama yang diprediksi keberadaannya berdasarkan hitungan matematika alih-alih deteksi visual.
Siapa yang pernah mengira Bumi adalah planet paling besar? No, no! Planet tempat kita tinggal menduduki posisi kelima dalam urutan planet terbesar hingga planet terkecil. Diameternya berukuran 12.760 kilometer.
Jika kebanyakan planet sebelumnya tertutup gas, Bumi terdiri dari air dan permukaan sehingga kaya akan nitrogen dan oksigen. Sejauh ini, Bumi adalah satu-satunya dunia yang diketahui memiliki kehidupan.
Seperti kita tahu, Bumi mengorbit matahari selama 365,24 hari dan panjang durasi hari 23 jam 56 menit. Jumlah bulannya hanya 1, tetapi sangat indah untuk diamati.
Jika Neptunus merupakan planet terdingin, Venus adalah planet terpanas di tata surya kita meski letaknya tidak paling dekat dengan matahari. Suhu rata-rata di permukaan Venus diketahui mencapai 465 derajat Celsius. Satu yang unik dari Venus adalah rotasinya yang berputar dari timur ke barat, berbeda dengan kebanyakan planet.
Diameter planet Venus sekitar 12.104 kilometer. Angka tersebut membuat planet ini kerap disebut 'kembarannya Bumi' karena ukurannya yang hampir mirip. Pada periode tertentu, kamu bisa melihat Venus dengan mata telanjang dari Bumi, lho.
Pernah mendengar julukan Planet Merah? Yup, itu adalah nama lain dari planet Mars yang menduduki posisi ketujuh dalam urutan planet terbesar hingga planet terkecil di tata surya kita. Planet ini memiliki suhu dingin seperti gurun, ditutupi oksida besi yang membuatnya tampak khas berwarna merah.
Peneliti menyebutkan bahwa Mars dan Bumi memiliki beberapa kesamaan. Salah satunya adalah permukaannya yang berbatu, punya pegunungan, lembah, bahkan ngarai. Bedanya, atmosfer Mars terlalu tipis sehingga air tidak bisa bertahan lama di permukaannya.
Akhirnya, sampai di planet termungil dalam tata surya kita. Posisi terakhir ini disematkan pada Merkurius yang letaknya paling dekat dengan matahari. Diameter planet ini hanya sekitar 4.878 kilometer yang membuat ukurannya hanya sedikit lebih besar dari bulan milik Bumi.
Suhu siang dan malam di Merkurius bisa berbeda sangat ekstrem. Siang harinya mencapai 450 derajat Celsius, sedangkan malamnya mencapai minus 180 derajat Celsous. Diketahui, atmosfer planet ini sangat tipis sehingga tidak bisa membelokkan meteor. Oleh karena itu, permukaan planet ini dipenuhi kawah akibat tabrakan dengan benda langit lainnya.
Kira-kira bikin singkatan apa untuk menghapal urutan planet terbesar hingga planet terkecil di atas, ya? Apakah kamu punya saran yang pas?
Baca Juga: 7 Planet Paling Layak Huni di Alam Semesta Selain Bumi, Ada Kehidupan?
Haii, Grameds! Gimana ini kabar kalian semua? Semoga selalu dalam keadaan sehat ya! Oh, ya, Grameds, pernahkah kalian membayangkan betapa luas dan beragamnya alam semesta kita? Di Tata Surya kita saja, terdapat planet-planet dengan ukuran dan karakteristik yang sangat berbeda seperti Jupiter dan Merkurius, kedua planet yang kontrasnya bagaikan bumi dan langit. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas planet terbesar dan planet terkecil di tata surya kita! Siapkan diri kalian untuk menjelajahi petualangan antariksa yang menarik ini ya! Yuk, kita mulai!
Grameds, sudah pada tahu belum sih sebenarnya apa itu planet? Kita ketahui bersama yuk! Planet adalah benda langit yang mengorbit sebuah bintang atau sisa bintang dan cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri yang membuatnya berbentuk bulat atau hampir bulat. Planet juga harus memiliki orbit yang jelas, artinya tidak ada benda lain yang sama besar atau lebih besar yang berbagi orbitnya. Di dalam tata surya kita, planet-planet mengelilingi matahari dan terbagi menjadi planet dalam (Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars) serta planet luar (Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus). Masing-masing planet memiliki karakteristik unik terkait ukuran, komposisi, atmosfer, dan fenomena permukaan.
sumber: Universe Today
Tata surya adalah sistem planet yang terdiri dari matahari sebagai pusatnya dan semua objek yang mengorbitnya, termasuk delapan planet, satelit alami (bulan), planet kerdil, asteroid, komet, dan debu serta gas antarplanet. Tata surya terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dari runtuhnya awan gas dan debu raksasa.
Berikut adalah komponen utama dalam tata surya:
Matahari adalah bintang di pusat Tata Surya kita, sebuah bola gas raksasa yang memancarkan cahaya dan panas akibat reaksi fusi nuklir di intinya. Energi yang dihasilkan Matahari sangat penting bagi kehidupan di Bumi, menyediakan cahaya, panas, dan energi yang dibutuhkan untuk fotosintesis dan proses lainnya. Matahari juga merupakan objek terbesar di Tata Surya, mengandung lebih dari 99,8% massa total sistem ini.
Planet adalah benda langit yang mengorbit Matahari, memiliki massa yang cukup untuk membentuk diri menjadi bulat karena gravitasinya sendiri, dan telah membersihkan lingkungan orbitnya dari benda-benda langit lain. Ada delapan planet di Tata Surya kita: Merkurius, Venus, Bumi, Mars (planet dalam/terrestrial), Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus (planet luar/gas raksasa). Masing-masing planet memiliki karakteristik unik, seperti ukuran, komposisi, atmosfer, dan suhu.
Planet kerdil adalah benda langit yang mengorbit Matahari dan memiliki massa yang cukup untuk membentuk diri menjadi bulat karena gravitasinya sendiri, tetapi belum membersihkan lingkungan orbitnya dari benda-benda langit lain. Ada lima planet kerdil yang diakui secara resmi di Tata Surya kita: Pluto, Eris, Haumea, Makemake, dan Ceres. Planet kerdil biasanya lebih kecil dari planet dan seringkali berbagi orbitnya dengan objek-objek lain di Sabuk Kuiper atau Sabuk Asteroid.
Asal Mula Terjadinya Alam Semesta, Galaksi, Tata Surya, dan Kita
Manusia berusaha mencari tahu asal mula dirinya dan segalanya sejak dulu. Penelitian sains telah mengungkapkan bahwa asal mula manusia bukan hanya dari Bumi, melainkan juga bintang-bintang dan alam semesta. Kisah asal mula kita merentang sampai awal waktu serta kelahiran ruang dan seluruh zat. Asal Mula menceritakan bagaimana terjadinya alam semsta, bintang-bintang, planet-planet, dan kehidupan berdasarkan temuan-temuan sains, yang menunjukan betapa megahnya kosmos dan bagaimana kedudukan kita di dalamnya.
Debu dan Gas Antarplanet
Debu dan gas antarplanet adalah partikel-partikel kecil dan molekul gas yang tersebar di seluruh Tata Surya. Debu ini berasal dari berbagai sumber, termasuk tabrakan asteroid, komet yang menguap, dan ejecta vulkanik dari bulan-bulan tertentu.
Tata surya terletak di galaksi Bima Sakti dan merupakan satu dari miliaran sistem planet dalam galaksi kita. Studi tentang tata surya membantu kita memahami asal-usul, evolusi, dan karakteristik benda langit yang mengitarinya, serta memberikan wawasan tentang kemungkinan kehidupan di luar Bumi.
Debu dan Gas Antarplanet
Debu dan gas antarplanet adalah partikel-partikel kecil dan molekul gas yang tersebar di seluruh Tata Surya. Debu ini berasal dari berbagai sumber, termasuk tabrakan asteroid, komet yang menguap, dan ejecta vulkanik dari bulan-bulan tertentu.
Tata surya terletak di galaksi Bima Sakti dan merupakan satu dari miliaran sistem planet dalam galaksi kita. Studi tentang tata surya membantu kita memahami asal-usul, evolusi, dan karakteristik benda langit yang mengitarinya, serta memberikan wawasan tentang kemungkinan kehidupan di luar Bumi.
Asteroid dan Sabuk Asteroid
Asteroid adalah benda berbatu yang lebih kecil dari planet, sebagian besar terletak di Sabuk Asteroid antara Mars dan Jupiter. Sabuk Asteroid diyakini merupakan sisa-sisa materi dari pembentukan Tata Surya yang tidak pernah bergabung menjadi planet. Asteroid memiliki berbagai ukuran, dari beberapa meter hingga ratusan kilometer. Beberapa asteroid memiliki satelit alami sendiri, dan beberapa bahkan memiliki potensi untuk mengandung air dan bahan organik.
Komet adalah benda es yang mengorbit Matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Ketika komet mendekati Matahari, esnya menguap dan membentuk koma (atmosfer sementara) dan ekor yang khas. Ekor komet selalu menjauhi Matahari karena tekanan radiasi matahari dan angin matahari.
Asal Mula Terjadinya Alam Semesta, Galaksi, Tata Surya, dan Kita
Manusia berusaha mencari tahu asal mula dirinya dan segalanya sejak dulu. Penelitian sains telah mengungkapkan bahwa asal mula manusia bukan hanya dari Bumi, melainkan juga bintang-bintang dan alam semesta. Kisah asal mula kita merentang sampai awal waktu serta kelahiran ruang dan seluruh zat. Asal Mula menceritakan bagaimana terjadinya alam semsta, bintang-bintang, planet-planet, dan kehidupan berdasarkan temuan-temuan sains, yang menunjukan betapa megahnya kosmos dan bagaimana kedudukan kita di dalamnya.
Satelit Alami (Bulan)
Satelit alami adalah benda langit yang mengorbit sebuah planet atau benda langit lainnya yang lebih besar. Bulan adalah contoh satelit alami Bumi. Satelit alami dapat memiliki berbagai ukuran dan komposisi, mulai dari bulan berbatu seperti Bulan kita hingga bulan es seperti beberapa satelit Jupiter dan Saturnus. Mereka memainkan peran penting dalam sistem planet, mempengaruhi pasang surut laut, menstabilkan rotasi planet, dan bahkan dapat memiliki atmosfer sendiri.
Berkenalan dengan Alam Semesta Tata Surya dan Benda Langit
Alam semesta, tata surya, dan dunia langit adalah suatu hal yang penuh dengan misteri dan fenomena yang sangat menakjubkan. Banyak sekali hal yang belum diketahui oleh para peneliti hingga saat ini. Tentu hal ini sangat menarik bagi anak, yang “haus” akan segala pengetahuan menakjubkan. Banyak manfaat dari berkenalan dengan alam sejak usia dini, seperti mengembangkan rasa ingin tahu, karena melihat variasi bentuk, suara, warna, makhluk, dan segala komponen alam yang berbeda-beda, sehingga memicu proses berpikir dan pencarian informasi. Dan meningkatkan kepercayaan diri, dengan memilih kegiatan yang mereka sukai, bereksplorasi secara mandiri, dan mengekspresikan diri melalui berbagai media yang tersedia di alam sekitar. Lewat buku ini, beragam fenomena alam, seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, pelangi, serta banyak lainnya akan dikupas dengan jelas. Pun dari dunia tata surya dan langit, pengetahuan tentang meteor, planet, bulan, gerhana, serta banyak lainnya akan dijelaskan dengan sederhana namun tepat. Yuk, ajak buah hati kita mengenali alamnya lebih dekat!
Bobo.id - Teman-teman tentu sudah mengetahui bahwa planet terbesar di Tata Surya adalah Jupiter.
Jika dibandingkan dengan ukuran Bumi, massa planet Jupiter bisa mencapai 300 kali lipat massa Bumi, lo. Maka dari itu, Jupiter disebut planet gas raksasa.
Atmosfer Jupiter sebagian besar terdiri dari gas hidrogen dan gas helium, hampir mirip dengan kondisi atmosfer Matahari.
Planet ini juga tertutup awan tebal berwarna merah, cokelat, kuning, dan putih.
Meskipun Jupiter berukuran sangat besar, planet ini tentu tetap jauh lebih kecil daripada Matahari, teman-teman.
Nah, kali ini Bobo akan mengajakmu mencari tahu, kira-kira berapa perbandingan ukuran Jupiter dan Matahari, ya?
Menurut NASA, Jupiter dua kali lebih besar dari gabungan semua planet di Tata Surya.
Volume planet gas raksasa ini dapat menampung sekitar 1.300 planet seukuran Bumi, lo. Jika dibandingkan, Jupiter seperti bola basket sedangkan Bumi hanya sebesar buah anggur.
Sementara itu, jari rata-rata Matahari adalah 696.000 kilometer, sehingga diameternya sekitar 1,392 juta kilometer.
Baca Juga: Mengenal Sabuk Orion, Konstelasi yang Punya Trio Bintang Sejajar
Diameter Matahari ini sekitar 10 kali diameter Jupiter, teman-teman.
Rata-rata, Jupiter mengorbit Matahari dalam jarak sekitar 778.412.020 kilometer, setara dengan 5.203 kali lebih jauh dari jarak Bumi ke Matahari.
Ini berarti, sinar Matahari membutuhkan waktu 43 menit untuk sampai ke permukaan Jupiter.
Pada titik terdekatnya dengan Matahari, jarak Jupiter dan Matahari sekitar 740.742.600 km, sedangkan pada jarak terjauhnya mencapai 816.081.400 km.
Jupiter melakukan satu orbit penuh saat mengelilingi Matahari dalam waktu sekitar 12 tahun Bumi, atau 4.333 hari Bumi.
Dianggap Mirip Matahari
Meski ukuran Jupiter lebih besar dari semua planet, planet raksasa ini ternyata memiliki kepadatan atau massa jenis yang lebih rendah.
Faktanya, kepadatan Bumi yaitu 5,51 gram per sentimeter kubik, sementara Jupiter 1,33 gram per sentimeter kubik.
Meski begitu, banyak yang belum tahu bahwa Jupiter lebih mirip dengan Matahari, jika dilihat berdasarkan massa jenisnya.
Nah, massa jenis Matahari yaitu sebesar 1,41 gram per sentimeter kubik. Lebih dekat dengan massa jenis Jupiter, bukan?
Selain massa jenisnya, kemiripan Jupiter dan Matahari juga terletak pada komposisi penyusunnya.
Baca Juga: Massanya 9 Kali Jupiter, Inilah Planet Terbesar yang Pernah Ditemukan Astronom
Matahari, terdiri dari 71 persen hidrogen dan 27 persen helium. Sedangkan Jupiter, terdiri dari 73 persen hidrogen dan 24 persen helium.
Kepadatan Jupiter memang tergolong rendah, namun sudah ada beberapa pesawat antariksa yang sampai ke sana, lo.
Pesawat ruang angkasa dari Bumi dapat mencapai Jupiter dengan durasi yang berbeda.
Juno, yang diluncurkan NASA pada 5 Agustus 2011, baru tiba di Jupiter pada 4 Juli 2016. Artinya, pesawat ini membutuhkan waktu hingga 4 tahun 11 bulan untuk mencapai Jupiter.
Nah, itulah keunikan Jupiter dan hubungannya dengan Matahari.
Kenapa Jupiter disebut planet gas raksasa?
Petunjuk: cek di halaman 1!
Lihat juga video ini, yuk!
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi
Planet Jupiter menyandang gelar sebagai planet terbesar di jajaran tata surya. Ternyata ukuran Jupiter ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan planet monster lainnya yang ada di alam semesta.
Selain jajaran planet di dalam tata surya kita, terdapat planet lain dengan beragam tampilan dan ukuran di alam semesta ini. Lantas apa planet terbesar di alam semesta?
Dikutip dari detikINET, planet raksasa gas Jupiter berukuran sekitar 11 kali lebar Bumi. Planet ini menyandang gelar planet terbesar ketika exoplanet ditemukan, yakni sebelum tahun 1992.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ukuran Jupiter ini tidak ada apa-apanya dibandingkan planet-planet monster yang ditemukan setelahnya.
Seperti yang dilansir detikINET dari Live Science, terdapat dua pengukuran dalam mempertimbangkan ukuran sebuah planet. Pertama adalah ukuran lebarnya (dua kali jari-jarinya) dan yang kedua adalah massanya.
Bedasarkan lebarnya, exoplanet terbesar mempunyai radius kira-kira dua kali radius Jupiter. "Ini adalah objek ekstrem yang mengorbit sangat dekat dengan bintang induknya," ucap peneliti exoplanet Universitas Jenewa, Solene Ulmer-Moll.
Lebar dan massa planet saling terkait. Meski demikian tak selalu ada korelasi langsung antara keduanya.
Hal ini disebabkan setiap planet memiliki kepadatan yang berbeda-beda. Artinya sebagian planet bermassa rendah mampu 'mengembang' ke ukuran lebih besar daripada exoplanet yang lebih berat.
Salah satu contoh adalah raksasa gas HAT-P-67 b yang berjarak 1.200 tahun cahaya dari Bumi. Planet ini memiliki radius dua kali dari Jupiter. Saat ini menyandang gelar salah satu planet terbesar dari segi lebarnya. Namun, kepadatannya lebih rendah dari Jupiter, bahkan hanya kurang lebih sepertiga dari massa Jupiter.
Begitu pula dengan Planet Wasp-17 b yang memiliki sekitar dua kali lipat lebarnya dari Jupiter. Kemudian ada pula KELT-9b yang jari-jarinya 1,84 kali Jupiter.
Sementara planet berbatu, dari segi ukuran tidak pernah mendekati Jupiter. Contohnya, yang terbesar disebut "Bumi super" ukurannya hanya dua kali lebar Bumi.
"Sebagai perbandingan, Wasp-17b memiliki radius setara 22 kali Bumi," tutur Ulmer-Moll.
Adapun planet paling masif berukuran sekitar 13 kali massa Jupiter. Ini termasuk raksasa gas HD 39091 b, yang terletak 60 tahun cahaya dari Bumi, dan memiliki massa sekitar 12,3 kalimassaJupiter.
Jakarta, CNBC Indonesia - Jupiter, planet terbesar di tata surya, ternyata jauh lebih 'mungil' dibandingkan banyak planet ekstrasurya lainnya. Salah satu planet berhasil teridentifikasi memiliki ukuran jauh lebih besar dari Jupiter.
Sebagai informasi, Jupiter memiliki lebar 11 kali dari Bumi. Ini menjadikan raksasa gas itu sebagai planet terbesar yang selama ini diketahui.
Sebelum mengetahui planet-planet yang lebih besar dari Jupiter, kita perlu tahu ada dua hal yang perlu diperhitungkan saat mempertimbangkan ukuran sebuah planet. Yakni terkait lebar dan massanya.
Dari segi lebar, ukuran terbesar planet ekstrasurya adalah dua kali jari-jari Jupiter. Salah satunya adalah raksasa HAT-P-67b.
Namun dari segi massa, planet tersebut mengandung gas jadi kurang padat dibandingkan planet lainnya. Peneliti planet ekstrasurya pasca doktoral di Universitas Jenewa, Solene Ulmer-Moll mengatakan HAT-P-67b memiliki kepadatan sangat rendah yakni hanya sepertiga massa Jupiter, dikutip dari Live Science, Selasa (22/8/2023).
Sementara itu HD-39091b yang berjarak 60 tahun cahaya dari Bumi, memiliki massa yang lebih besar dari Jupiter. Yakni mencapai 12,3 kali lebih besar.
Live Science mencatat lebar sebuah planet dan massanya saling berkait. Namun tidak selalu mesti ada hubungan antara dua hal tersebut.
Menurut laman tersebut, karena tiap planet memiliki kepadatan yang berbeda-besar. Artinya planet raksasa gas bermassa rendah bisa mengembang hingga memiliki ukuran yang sama dengan planet yang lebih berat.
Sementara untuk planet berbatu kebanyakan tidak pernah lebih besar dari Jupiter. Namun planet tersebut terkadang berukuran lebih besar, hingga dua kali dari Bumi.
Saksikan video di bawah ini:
Berkenalan dengan Alam Semesta Tata Surya dan Benda Langit
Alam semesta, tata surya, dan dunia langit adalah suatu hal yang penuh dengan misteri dan fenomena yang sangat menakjubkan. Banyak sekali hal yang belum diketahui oleh para peneliti hingga saat ini. Tentu hal ini sangat menarik bagi anak, yang “haus” akan segala pengetahuan menakjubkan. Banyak manfaat dari berkenalan dengan alam sejak usia dini, seperti mengembangkan rasa ingin tahu, karena melihat variasi bentuk, suara, warna, makhluk, dan segala komponen alam yang berbeda-beda, sehingga memicu proses berpikir dan pencarian informasi. Dan meningkatkan kepercayaan diri, dengan memilih kegiatan yang mereka sukai, bereksplorasi secara mandiri, dan mengekspresikan diri melalui berbagai media yang tersedia di alam sekitar. Lewat buku ini, beragam fenomena alam, seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, pelangi, serta banyak lainnya akan dikupas dengan jelas. Pun dari dunia tata surya dan langit, pengetahuan tentang meteor, planet, bulan, gerhana, serta banyak lainnya akan dijelaskan dengan sederhana namun tepat. Yuk, ajak buah hati kita mengenali alamnya lebih dekat!
Haii, Grameds! Gimana ini kabar kalian semua? Semoga selalu dalam keadaan sehat ya! Oh, ya, Grameds, pernahkah kalian membayangkan betapa luas dan beragamnya alam semesta kita? Di Tata Surya kita saja, terdapat planet-planet dengan ukuran dan karakteristik yang sangat berbeda seperti Jupiter dan Merkurius, kedua planet yang kontrasnya bagaikan bumi dan langit. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas planet terbesar dan planet terkecil di tata surya kita! Siapkan diri kalian untuk menjelajahi petualangan antariksa yang menarik ini ya! Yuk, kita mulai!
Grameds, sudah pada tahu belum sih sebenarnya apa itu planet? Kita ketahui bersama yuk! Planet adalah benda langit yang mengorbit sebuah bintang atau sisa bintang dan cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri yang membuatnya berbentuk bulat atau hampir bulat. Planet juga harus memiliki orbit yang jelas, artinya tidak ada benda lain yang sama besar atau lebih besar yang berbagi orbitnya. Di dalam tata surya kita, planet-planet mengelilingi matahari dan terbagi menjadi planet dalam (Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars) serta planet luar (Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus). Masing-masing planet memiliki karakteristik unik terkait ukuran, komposisi, atmosfer, dan fenomena permukaan.
sumber: Universe Today
Tata surya adalah sistem planet yang terdiri dari matahari sebagai pusatnya dan semua objek yang mengorbitnya, termasuk delapan planet, satelit alami (bulan), planet kerdil, asteroid, komet, dan debu serta gas antarplanet. Tata surya terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dari runtuhnya awan gas dan debu raksasa.
Berikut adalah komponen utama dalam tata surya:
Matahari adalah bintang di pusat Tata Surya kita, sebuah bola gas raksasa yang memancarkan cahaya dan panas akibat reaksi fusi nuklir di intinya. Energi yang dihasilkan Matahari sangat penting bagi kehidupan di Bumi, menyediakan cahaya, panas, dan energi yang dibutuhkan untuk fotosintesis dan proses lainnya. Matahari juga merupakan objek terbesar di Tata Surya, mengandung lebih dari 99,8% massa total sistem ini.
Planet adalah benda langit yang mengorbit Matahari, memiliki massa yang cukup untuk membentuk diri menjadi bulat karena gravitasinya sendiri, dan telah membersihkan lingkungan orbitnya dari benda-benda langit lain. Ada delapan planet di Tata Surya kita: Merkurius, Venus, Bumi, Mars (planet dalam/terrestrial), Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus (planet luar/gas raksasa). Masing-masing planet memiliki karakteristik unik, seperti ukuran, komposisi, atmosfer, dan suhu.
Planet kerdil adalah benda langit yang mengorbit Matahari dan memiliki massa yang cukup untuk membentuk diri menjadi bulat karena gravitasinya sendiri, tetapi belum membersihkan lingkungan orbitnya dari benda-benda langit lain. Ada lima planet kerdil yang diakui secara resmi di Tata Surya kita: Pluto, Eris, Haumea, Makemake, dan Ceres. Planet kerdil biasanya lebih kecil dari planet dan seringkali berbagi orbitnya dengan objek-objek lain di Sabuk Kuiper atau Sabuk Asteroid.
Asal Mula Terjadinya Alam Semesta, Galaksi, Tata Surya, dan Kita
Manusia berusaha mencari tahu asal mula dirinya dan segalanya sejak dulu. Penelitian sains telah mengungkapkan bahwa asal mula manusia bukan hanya dari Bumi, melainkan juga bintang-bintang dan alam semesta. Kisah asal mula kita merentang sampai awal waktu serta kelahiran ruang dan seluruh zat. Asal Mula menceritakan bagaimana terjadinya alam semsta, bintang-bintang, planet-planet, dan kehidupan berdasarkan temuan-temuan sains, yang menunjukan betapa megahnya kosmos dan bagaimana kedudukan kita di dalamnya.